FluentFiction - Indonesian

Bargain Blunder: A Tale of Mistaken Identity

FluentFiction - Indonesian

16m 34sJanuary 29, 2024

Bargain Blunder: A Tale of Mistaken Identity

1x
0:000:00
View Mode:
  • Di sebuah pagi yang cerah, matahari menyapa kota Jakarta dengan sinarnya yang hangat.

    On a bright morning, the sun greeted the city of Jakarta with its warm rays.

  • Pak Budi yang sudah berumur, memutuskan untuk pergi ke Pasar Senen untuk membeli beberapa kebutuhan dapur.

    Mr. Budi, an elderly man, decided to go to Pasar Senen to buy some kitchen necessities.

  • Bagi Pak Budi, pasar adalah labyrinth yang penuh dengan kejutan dan warna-warna kehidupan.

    For Mr. Budi, the market was a labyrinth filled with surprises and the colorful hues of life.

  • Selagi Pak Budi menikmati ragam aroma bumbu dan suara tawar-menawar, ia terpisah dari istrinya, Bu Anita, yang sibuk memilih-milih sayuran.

    While Mr. Budi enjoyed the variety of spice aromas and the sounds of bargaining, he got separated from his wife, Mrs. Anita, who was busy selecting vegetables.

  • Tak sadar, Pak Budi semakin menjauh sambil mengagumi berbagai barang yang dijual di sana.

    Unaware, Mr. Budi wandered off, admiring the various items being sold there.

  • Di sudut lain Pasar Senen, Ayu, seorang penjual buah, sedang merapikan dagangannya.

    In another corner of Pasar Senen, Ayu, a fruit seller, was arranging her merchandise.

  • Tumpukan pisang kuning berkilauan teratur di etalasenya, menunggu pembeli.

    A neat stack of gleaming yellow bananas awaited buyers on her shelf.

  • Pak Budi yang tidak terlalu mengerti tentang pasar, merasakan perutnya berkeroncong.

    Mr. Budi, not really understanding the market, felt his stomach grumble.

  • Ia melihat tumpukan pisang yang menarik hatinya.

    He spotted a stack of appealing bananas.

  • Dengan langkah yang mantap, Pak Budi menghampiri si penjual pisang, namun apa daya, dia salah orang!

    With firm steps, Mr. Budi approached the banana seller, only to realize his mistake!

  • Dengan penuh keyakinan, Pak Budi mulai menawar pisang dengan seorang pria yang kebetulan berdiri di dekat tumpukan pisang Ayu.

    Confidently, Mr. Budi began bargaining for the bananas with a man who happened to be standing near Ayu's stack of bananas.

  • Pria itu, yang sedang asyik memilih pisang untuk dibeli, terkejut melihat Pak Budi.

    The man, who was busy choosing bananas to buy, was surprised to see Mr. Budi.

  • Pria itu bukan penjual, melainkan pembeli seperti Pak Budi.

    He was not a seller, but a buyer just like Mr. Budi.

  • Namun, karena diajak bicara dengan begitu serius oleh Pak Budi, pria itu pun akhirnya memutuskan untuk "menjual" pisang dengan harga yang sangat murah kepada Pak Budi.

    However, because Mr. Budi spoke to him so seriously, the man eventually decided to "sell" the bananas to Mr. Budi at a very cheap price.

  • Saat transaksi hendak terjadi, Ayu yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri mereka dengan cepat.

    As the transaction was about to take place, Ayu, seeing the incident, quickly approached them.

  • "Maaf Pak, bukan dia penjualnya, saya yang punya pisang ini,” kata Ayu sambil tersenyum.

    "I'm sorry, Sir, he's not the seller, I'm the one who owns these bananas," Ayu said with a smile.

  • Pak Budi yang merasa malu langsung meminta maaf atas kesalahpahamannya.

    Feeling embarrassed, Mr. Budi immediately apologized for his misunderstanding.

  • Ayu hanya tertawa kecil sambil memberikan harga khusus untuk Pak Budi.

    Ayu just chuckled and gave Mr. Budi a special price.

  • Pak Budi akhirnya membeli beberapa sisir pisang dengan harga yang sangat bersahabat.

    In the end, Mr. Budi bought several bunches of bananas at a very friendly price.

  • Sementara itu, Bu Anita yang telah selesai memilih sayuran, mulai mencari-cari suaminya.

    Meanwhile, Mrs. Anita, who had finished selecting vegetables, started looking for her husband.

  • Setelah beberapa saat, mereka pun bertemu kembali di dekat lapak buah Ayu.

    After a while, they met again near Ayu's fruit stall.

  • Melihat tumpukan pisang di tangan suaminya, Bu Anita hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.

    Seeing the stack of bananas in her husband's hands, Mrs. Anita could only shake her head and smile.

  • Pada akhirnya, Pak Budi, Bu Anita, dan Ayu tertawa bersama atas kejadian yang lucu itu.

    Ultimately, Mr. Budi, Mrs. Anita, and Ayu laughed together about the amusing incident.

  • Pak Budi dan Bu Anita pulang dengan cerita baru untuk dikenang, sementara Ayu mendapatkan pelanggan baru yang pasti akan kembali ke lapak buahnya di Pasar Senen.

    Mr. Budi and Mrs. Anita went home with a new story to cherish, while Ayu gained a new customer who would surely return to her fruit stall at Pasar Senen.

  • Dan begitulah kesalahpahaman itu berubah menjadi pertemuan yang menghangatkan hati di tengah keramaian pasar.

    And that's how the misunderstanding turned into a heartwarming encounter amid the bustling market.