Spilled Secrets at Kopi Kenangan
FluentFiction - Indonesian
Spilled Secrets at Kopi Kenangan
Di sebuah sudut kota yang sibuk, terdapat sebuah warung kopi kecil bernama "Warung Kopi Kenangan".
In a corner of the bustling city, there was a small coffee shop named "Warung Kopi Kenangan" (Coffee Shop Memories).
Di sinilah Adi, Rina, dan Budi memilih untuk bertemu.
This was where Adi, Rina, and Budi chose to meet.
Warung ini terkenal dengan kopinya yang harum dan suasana yang nyaman, cocok untuk mereka yang ingin melepas lelah setelah beraktivitas.
The coffee shop was known for its fragrant coffee and cozy atmosphere, perfect for those who wanted to relax after a day of activities.
Pada hari itu, langit mulai menguning menandakan sore sudah tiba.
That day, the sky started to turn yellow, signaling the arrival of evening.
Adi yang pertama tiba di warung, memilih meja di pojok dan memesan secangkir kopi hitam.
Adi was the first to arrive at the coffee shop, choosing a table in the corner and ordering a cup of black coffee.
Tak lama kemudian, Rina datang dengan langkah ringan dan duduk di hadapan Adi.
Shortly after, Rina arrived with light steps and sat in front of Adi.
Mereka mengobrol ringan sambil menunggu Budi.
They chatted lightly while waiting for Budi.
Tidak lama setelah itu, Budi yang nampak tergesa-gesa akhirnya muncul.
Not long after, the visibly rushed Budi finally appeared.
Dia meminta maaf karena datang terlambat.
He apologized for being late.
Mereka bertiga saling tersenyum dan segera menyelam ke dalam pembicaraan yang asyik.
The three of them smiled at each other and quickly delved into an enjoyable conversation.
Rina, yang terkenal dengan cerita-ceritanya yang menarik, bertutur dengan semangat.
Rina, known for her engaging stories, spoke with enthusiasm.
Di antara gelak tawa, dia tidak sengaja mengetuk gelasnya.
Amidst laughter, she accidentally knocked her glass.
Kopi panas yang baru dihidangkan tumpah dan mengalir ke pangkuan Budi.
The hot coffee that had just been served spilled and flowed into Budi's lap.
Budi terkejut, loncat dari kursinya sambil berusaha mengeringkan celananya.
Budi was startled, jumped from his seat, and tried to dry his pants.
Adi yang melihat kejadian itu, buru-buru membantu dengan memberikan tisu.
Adi, seeing what happened, quickly helped by providing tissue.
Rina merasa sangat bersalah dan meminta maaf berulang-ulang.
Rina felt very guilty and apologized repeatedly.
Budi pada awalnya terlihat kesal, namun melihat wajah cemas Rina, dia mulai tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa Rina, kecelakaan seperti ini bisa terjadi pada siapa saja.
Budi initially seemed upset, but seeing Rina's worried face, he began to smile and said, "It's okay, Rina, accidents like this can happen to anyone."
"Warung itu sejenak menjadi hening, namun kemudian Adi mencetuskan ide untuk menceriakan suasana.
The shop fell silent for a moment, but then Adi came up with an idea to liven up the mood.
"Bagaimana kalau kita membelikan Budi kopi baru sebagai ganti rugi?
"How about we buy Budi a new coffee as compensation?
Aku yang akan bayar," kata Adi dengan tulus.
I'll pay for it," Adi said sincerely.
Budi tertawa dan mengangguk.
Budi laughed and nodded.
Rina merasa lega dan sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada kedua temannya itu.
Rina felt relieved and once again thanked her two friends.
Mereka pun melanjutkan obrolan, lebih berhati-hati kali ini, seraya menikmati secangkir kopi yang baru sebagai ganti yang tumpah.
They continued their conversation, more cautiously this time, while enjoying a new cup of coffee as a replacement for the spilled one.
Ketegangan antara mereka perlahan-lahan mencair, dan sore itu diakhiri dengan canda tawa.
The tension between them slowly dissipated, and the evening ended with jokes and laughter.
Mereka berpisah dengan janji untuk kembali bertemu di warung kopi kesayangan, Warung Kopi Kenangan, untuk berbagi cerita dan kopinya yang senantiasa menghangatkan hati.
They parted ways with a promise to meet again at their favorite coffee shop, Warung Kopi Kenangan, to share stories and the coffee that always warms their hearts.