FluentFiction - Indonesian

Rainy Curiosities at Monas: Mystery Unveiled in Jakarta

FluentFiction - Indonesian

15m 14sApril 17, 2025
Checking access...

Loading audio...

Rainy Curiosities at Monas: Mystery Unveiled in Jakarta

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Monumen Nasional, lebih dikenal sebagai Monas, berdiri megah di tengah kota Jakarta.

    Monumen Nasional, better known as Monas, stands majestically in the middle of kota Jakarta.

  • Hari itu, Monas sangat ramai.

    That day, Monas was very crowded.

  • Orang-orang merayakan Hari Komodo, meskipun tidak banyak yang tahu.

    People were celebrating Hari Komodo, although not many knew about it.

  • Hujan rintik-rintik mulai turun, seakan menjadi ciri musim hujan yang sudah lama dinanti.

    A light drizzle began to fall, as if marking the rainy season that had long been anticipated.

  • Ria, seorang wanita muda yang penuh semangat dan rasa ingin tahu, menarik Dewi, sahabatnya yang lebih suka bermain aman, menuju ke arah monumen.

    Ria, a young woman full of spirit and curiosity, pulled Dewi, her friend who preferred to play it safe, towards the monument.

  • “Ayo, Dewi!

    "Come on, Dewi!

  • Desas-desus tentang tempat ini selalu menarik,” ujar Ria sambil tersenyum.

    The rumors about this place are always interesting," said Ria with a smile.

  • Di tengah keramaian, Ria melihat sesuatu yang aneh.

    In the midst of the crowd, Ria saw something strange.

  • Sebuah paket misterius tergeletak di dekat kaki monumen.

    A mysterious package lay near the foot of the monument.

  • Orang-orang berjalan melewatinya tanpa peduli.

    People were walking past it without concern.

  • “Lihat itu, Dewi!

    "Look at that, Dewi!

  • Ada paket di sana,” kata Ria.

    There's a package over there," said Ria.

  • Dewi langsung waspada.

    Dewi was immediately alert.

  • “Ria, mungkin kita harus laporkan ini kepada petugas.

    "Ria, maybe we should report this to an officer.

  • Bisa berbahaya.

    It could be dangerous."

  • ”Namun, rasa penasaran Ria mengalahkan rasa takut tersebut.

    However, Ria's curiosity overcame that fear.

  • “Kita hanya perlu melihat sebentar.

    "We just need to take a quick look.

  • Mungkin ini bukan apa-apa.

    Maybe it's nothing."

  • ”Dewi mengernyit.

    Dewi frowned.

  • “Ini ide yang buruk.

    "This is a bad idea.

  • Aku akan mencari petugas.

    I'll go find an officer."

  • ”Saat Dewi bergegas mencari bantuan, Ria tetap di tempat.

    As Dewi hurried to seek help, Ria stayed put.

  • Hujan mulai turun lebih deras, menyulitkan pandangan.

    The rain began to fall heavier, making it difficult to see.

  • Ria melangkah dengan hati-hati, meneliti paket itu lebih dekat.

    Ria stepped cautiously, examining the package more closely.

  • Ketika akhirnya Dewi kembali dengan seorang petugas, Ria sudah sampai di depan paket.

    By the time Dewi returned with an officer, Ria was already in front of the package.

  • Dengan hati berdegup dan rasa penasaran yang menggebu, Ria memutuskan untuk membuka paket itu.

    With her heart pounding and curiosity brimming, Ria decided to open the package.

  • Di bawah guyuran hujan yang semakin deras, mereka semua menahan napas.

    Under the pouring rain, they all held their breaths.

  • Namun, begitu paket itu terbuka, Ria tertegun.

    However, once the package was opened, Ria was taken aback.

  • Di dalamnya hanya ada kaos dan topi, sepertinya milik wisatawan yang ketinggalan.

    Inside, there were only a T-shirt and a hat, seemingly left behind by a tourist.

  • Dewi menghela napas lega.

    Dewi sighed in relief.

  • “Kalau saja kamu langsung mendengarkan, Ria.

    "If only you had listened right away, Ria."

  • ”Mereka pun tertawa bersama, merasa lega dan sedikit malu.

    They both laughed together, feeling relieved and a bit embarrassed.

  • “Mungkin, aku harus lebih mendengar saranmu, Dewi,” kata Ria sambil tersenyum.

    "Maybe I should listen to your advice more, Dewi," said Ria with a smile.

  • “Aku juga belajar untuk tidak terlalu cepat panik,” balas Dewi.

    "I've also learned not to panic too quickly," replied Dewi.

  • Di bawah rintik hujan yang semakin ringan, mereka berdua kembali menikmati momen di Monas, menyadari bahwa kombinasi antara kehati-hatian dan rasa ingin tahu adalah cara terbaik untuk menghadapi dunia.

    Under the lightening drizzle, they both went back to enjoying their time at Monas, realizing that a combination of caution and curiosity is the best way to face the world.