Di Yogyakarta, ada sebuah tempat yang selalu menjadi tujuan orang-orang yang mencari ketenangan dan aroma kopi sejati.

In Yogyakarta, there is a place that always becomes a destination for people seeking tranquility and the true aroma of coffee.

Itu adalah Coffee Roastery, tempat yang dipenuhi dengan aroma biji kopi segar yang baru digiling.

It is Coffee Roastery, a place filled with the scent of freshly ground coffee beans.

Di dalamnya, cahaya hangat dari kayu menghiasi setiap sudut.

Inside, the warm light from the wood decorates every corner.

Rak-rak buku penuh dengan buku-buku lama dan berdebu, tempat Rizky sering kehilangan diri dalam membaca.

The shelves are full of old and dusty books, where Rizky often loses himself in reading.

Rizky adalah seorang barista di sana.

Rizky is a barista there.

Dia pendiam, tapi selalu memperhatikan sekeliling dengan cermat.

He is quiet, but always observes his surroundings carefully.

Sejarah dan sastra adalah minatnya.

History and literature are his interests.

Setiap kali bekerja, dia menyentuh buku-buku lama, berharap menemukan cerita baru atau petualangan rahasia dari masa lalu yang jauh.

Every time he works, he touches the old books, hoping to find a new story or secret adventure from the distant past.

Suatu hari, saat sedang merapikan buku-buku di rak, Rizky menemukan sebuah buku tua dengan sampul yang hampir pudar.

One day, while organizing books on the shelf, Rizky found an old book with a cover that was almost faded.

Di dalamnya, terselip sebuah surat.

Inside, there was a letter tucked away.

Surat itu menguning oleh waktu.

The letter was yellowed with age.

Rizky penasaran, dan perlahan membukanya.

Rizky was curious and slowly opened it.

Ternyata, surat itu berisi rahasia masa lalu Dewi, seorang pelanggan setia yang sering datang untuk belajar dan menikmati secangkir kopi hangat.

It turned out, the letter contained secrets of the past of Dewi, a loyal customer who often came to study and enjoy a cup of warm coffee.

Dewi adalah mahasiswa arkeologi.

Dewi is an archaeology student.

Sikapnya ramah, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang terjaga rapat.

Her demeanor is friendly, but there is something about her that is closely guarded.

Rizky tahu ini mungkin bukan urusannya.

Rizky knew this might not be his business.

Namun, isi surat itu tampak seperti sesuatu yang mengganggu Dewi dari masa lalunya.

However, the content of the letter seemed like something that troubled Dewi from her past.

Saat musim gugur di belahan bumi selatan itu, angin lembut berbisik di jendela Coffee Roastery.

During the fall in the southern hemisphere, a gentle breeze whispered at the windows of Coffee Roastery.

Rizky, dengan keraguan di hatinya, memutuskan mendekati Dewi secara hati-hati.

Rizky, with doubt in his heart, decided to approach Dewi carefully.

Dia tahu pentingnya menghormati privasi, tapi juga merasakan dorongan untuk membantu.

He knew the importance of respecting privacy but also felt a compulsion to help.

Suatu sore yang tenang, Dewi datang ke kedai kopi.

On a quiet afternoon, Dewi came to the coffee shop.

Dengan hati-hati, Rizky mendekat sembari membawa segelas kopi spesial.

Carefully, Rizky approached while carrying a special cup of coffee.

"Dewi, aku menemukan ini," katanya, sambil menyerahkan surat itu.

"Dewi, I found this," he said, handing over the letter.

Dewi terlihat kaget, namun tidak menghindar.

Dewi looked surprised but did not avoid it.

Setelah melihat surat tersebut, matanya sedikit berkaca-kaca.

After seeing the letter, her eyes became slightly teary.

Ia mulai menceritakan tentang rahasia keluarganya yang selama ini disimpan rapat.

She began to share about her family secret that she had tightly kept.

Cerita tentang warisan keluarganya yang hilang, sebuah kebenaran yang mempengaruhi dirinya hingga sekarang.

A story about her lost family heritage, a truth that has affected her until now.

Perbincangan mereka menjadi momen yang menyentuh.

Their conversation became a touching moment.

Rizky mendengarkan dengan tulus, sementara Dewi merasakan beban di pundaknya berkurang seiring kata-kata yang ia bagikan.

Rizky listened sincerely, while Dewi felt the burden on her shoulders lighten as she shared her words.

Akhirnya, Dewi menyadari betapa berharganya memiliki seseorang yang dapat dipercayai.

Finally, Dewi realized how valuable it is to have someone she can trust.

Hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan yang didasari oleh kepercayaan dan saling memahami.

Their relationship developed into a friendship based on trust and mutual understanding.

Rizky belajar menjadi lebih percaya diri saat berbicara dengan orang lain, sementara Dewi mulai merasa lega karena bisa berbagi beban.

Rizky learned to be more confident when talking to others, while Dewi began to feel relieved as she could share her burden.

Coffee Roastery tetap menjadi tempat perlindungan mereka, tempat di mana kisah baru tentang persahabatan dimulai di antara aroma kaya kopi dan ketenangan kota Yogyakarta.

Coffee Roastery remains their place of refuge, a place where a new story of friendship begins amid the rich aroma of coffee and the tranquility of the city of Yogyakarta.