FluentFiction - Indonesian

Ancient Wonders and Unexpected Lessons at Candi Borobudur

FluentFiction - Indonesian

19m 06sSeptember 22, 2025
Checking access...

Loading audio...

Ancient Wonders and Unexpected Lessons at Candi Borobudur

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Angin pagi musim semi bertiup lembut di sekitar Candi Borobudur.

    The spring morning breeze gently blows around the Candi Borobudur.

  • Matahari pagi menghiasi candi megah itu, menyoroti relief kuno dan stupa-stupa yang menjulang tinggi.

    The morning sun adorns the magnificent temple, highlighting ancient reliefs and towering stupas.

  • Di tengah hiruk pikuk wisatawan yang berjalan kaki, terdengar suara antusias Dewi, yang wajahnya bersinar terang.

    Amidst the hustle and bustle of tourists walking around, Dewi's enthusiastic voice can be heard, her face shining brightly.

  • Dewi adalah mahasiswa universitas yang senang mempelajari sejarah dan arsitektur.

    Dewi is a university student who loves studying history and architecture.

  • Ini adalah kunjungan pertamanya ke Candi Borobudur, tempat yang selama ini dia impikan untuk dikunjungi.

    This is her first visit to Candi Borobudur, a place she had always dreamed of visiting.

  • Bersama dua sahabatnya, Rizal yang selalu mendukung dan Intan yang pemberani, Dewi bertekad membuat kenangan indah.

    Together with her two friends, Rizal, who is always supportive, and Intan, who is brave, Dewi is determined to create beautiful memories.

  • Namun, di balik senyumnya, terpendam kekhawatiran.

    However, behind her smile lies a hidden worry.

  • Dewi menyembunyikan kegelisahan yang kerap menggerogotinya.

    Dewi conceals an anxiety that often gnaws at her.

  • Dia juga memiliki alergi yang kadang muncul tiba-tiba.

    She also has allergies that sometimes appear suddenly.

  • Tapi, kali ini Dewi bertekad menikmati perjalanan ini tanpa gangguan.

    But this time, Dewi is resolved to enjoy the trip without disruptions.

  • Saat mereka menaiki tangga candi, Intan berlari-lari kecil mendahului, dan Rizal mengikuti di samping Dewi.

    As they climb the temple steps, Intan jogs ahead, and Rizal follows beside Dewi.

  • Mereka mengagumi ukiran dan relief yang menceritakan kisah masa lalu.

    They admire the carvings and reliefs that tell stories of the past.

  • Namun, tiba-tiba Dewi merasakan gatal yang hebat di kulitnya.

    Suddenly, Dewi feels an intense itch on her skin.

  • Rasa gatal dengan cepat berubah menjadi kesulitan bernapas.

    The itch quickly turns into difficulty breathing.

  • Ini adalah serangan alergi yang tidak dia duga.

    It's an allergic reaction she didn't anticipate.

  • Dewi berhenti sejenak, mencoba menenangkan diri.

    Dewi pauses for a moment, trying to calm herself.

  • Namun, dengan cepat ia merasa semakin sulit bernapas.

    However, she quickly starts to find it increasingly difficult to breathe.

  • Rizal, yang menyadari perubahan pada Dewi, segera bertanya, "Kamu baik-baik saja, Dewi?"

    Rizal, noticing the change in Dewi, quickly asks, "Are you okay, Dewi?"

  • Dewi terdiam, ragu untuk mengungkapkan kerapuhannya.

    Dewi remains silent, hesitant to reveal her vulnerability.

  • Namun, serangan itu terlalu kuat.

    But the attack is too strong.

  • Akhirnya, dengan suara terputus-putus, dia berkata, "Aku... alergi. Sulit bernapas."

    Finally, with a broken voice, she says, "I... allergy. Hard to breathe."

  • Rizal dengan sigap merangkul Dewi, sementara Intan segera mencari bantuan.

    Rizal swiftly supports Dewi, while Intan immediately seeks help.

  • Rizal menenangkan Dewi dan berkata, "Nggak apa-apa, kita di sini buat kamu. Kita cari bantuan sekarang."

    Rizal calms Dewi and says, "It's okay, we're here for you. We'll get help now."

  • Untungnya, Intan menemukan petugas medis yang siap membantu.

    Fortunately, Intan finds medical personnel ready to assist.

  • Dengan rasa peduli, mereka memberikan Dewi penanganan sementara sebelum paramedis datang.

    With care, they provide Dewi temporary treatment until the paramedics arrive.

  • Rizal dan Intan berada di sisinya, menawarkan dukungan penuh.

    Rizal and Intan stay by her side, offering full support.

  • Saat keduanya duduk bersama Dewi yang mulai tenang, Dewi menyadari pentingnya memiliki teman yang peduli.

    As the two sit with Dewi, who is beginning to calm down, Dewi realizes the importance of having caring friends.

  • Dia berkata, "Maaf aku nggak bilang sejak awal. Aku takut merepotkan."

    She says, "Sorry, I didn't say anything from the start. I was afraid of being a bother."

  • Intan tersenyum hangat, "Justru teman ada buat saling membantu, kan? Lain kali, bilang aja, Dewi."

    Intan smiles warmly, "Aren't friends here to help each other? Next time, just tell us, Dewi."

  • Dewi mengangguk, merasa lebih lega dari sebelumnya.

    Dewi nods, feeling more relieved than before.

  • Dia belajar bahwa membuka diri dan meminta bantuan bukanlah kelemahan.

    She learns that opening up and asking for help isn't a weakness.

  • Malah, itu memperkuat hubungan mereka.

    Rather, it strengthens their bond.

  • Ketika matahari semakin tinggi di atas Candi Borobudur, ketiganya kembali menikmati keindahan candi dengan tawa dan kebersamaan.

    As the sun rises higher above Candi Borobudur, the three continue to enjoy the beauty of the temple with laughter and togetherness.

  • Dewi kini menyadari bahwa berani menunjukkan kelemahan justru membuatnya lebih kuat, dan persahabatan yang tulus menjadi bagian dari kekuatan sejatinya.

    Dewi now realizes that being brave enough to show weakness actually makes her stronger, and genuine friendship is part of her true strength.

  • Dengan hati ringan, mereka melanjutkan petualangan mereka, membuat kenangan yang akan mereka simpan selamanya.

    With light hearts, they carry on their adventure, creating memories they will cherish forever.