FluentFiction - Indonesian

Betrayal and Redemption: Yogyakarta's Coffee Shop Drama

FluentFiction - Indonesian

16m 35sSeptember 25, 2025
Checking access...

Loading audio...

Betrayal and Redemption: Yogyakarta's Coffee Shop Drama

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Di bawah langit cerah musim kemarau, aroma kopi menyelimuti ruangan.

    Under the clear dry season sky, the aroma of coffee enveloped the room.

  • Di dalam sebuah kedai kopi di Yogyakarta, Ayu, sang pemilik yang penuh semangat, duduk di sudut dengan tatapan cemas.

    Inside a coffee shop in Yogyakarta, Ayu, the enthusiastic owner, sat in a corner with an anxious gaze.

  • Kedai yang ia bangun dengan cinta dari biji kopi terbaik kini dihadapkan pada ancaman serius.

    The shop she lovingly built from the best coffee beans now faced a serious threat.

  • Resep rahasia yang merupakan kebanggaannya telah dicuri.

    Her pride, the secret recipe, had been stolen.

  • Ayu berkutat dengan pikiran yang berkelindan, sementara Rizky, karyawan setianya, menyajikan kopi dengan cekatan.

    Ayu was tangled in her swirling thoughts, while Rizky, her loyal employee, skillfully served the coffee.

  • Rizky selalu mengagumi dedikasi Ayu, namun diam-diam merasa usahanya kurang dihargai.

    Rizky always admired Ayu's dedication, but secretly felt his efforts were underappreciated.

  • Di samping mereka, ada Sari, barista baru yang misterius.

    Beside them was Sari, the new mysterious barista.

  • Rumor mengatakan Sari pernah bekerja di kafe saingan, tapi Ayu belum pernah menanyakannya langsung.

    Rumor had it that Sari once worked at a rival café, but Ayu had never asked her directly.

  • Semua berawal ketika Ayu menerima berita mengejutkan.

    Everything began when Ayu received shocking news.

  • Salah satu racikannya, kopi "Kembang Malam," muncul di menu kafe lain.

    One of her concoctions, the "Kembang Malam" coffee, appeared on another café's menu.

  • Ayu harus menemukan siapa yang membocorkan resep, tapi bagaimanakah caranya?

    Ayu had to find out who leaked the recipe, but how?

  • Kedai itu bernuansa hangat, dengan jendela besar yang membiarkan sinar matahari masuk, memantul pada peralatan tembaga berkilau.

    The shop had a warm atmosphere, with large windows letting in sunlight that reflected off shiny copper equipment.

  • Di tengah keresahan itu, Ayu memutuskan menjebak si pencuri.

    Amidst the unrest, Ayu decided to trap the thief.

  • Dia mengganti resep asli dengan versi palsu.

    She replaced the original recipe with a fake version.

  • Malam itu, saat kedai sudah tutup, Ayu mengamati dari sudut yang gelap.

    That night, when the shop was closed, Ayu observed from a dark corner.

  • Tak lama, dia melihat bayangan bergerak menuju ruang penyimpanan.

    Shortly after, she saw a shadow moving towards the storage room.

  • Dengan hati-hati, Ayu mengikuti jejak langkah itu.

    Carefully, Ayu followed the footsteps.

  • Ketegangan memuncak ketika Ayu mendapati Sari di sana, tengah memegang catatan resep.

    Tension peaked when Ayu found Sari there, holding a note of the recipe.

  • "Sari, apa yang kamu lakukan di sini?

    "Sari, what are you doing here?"

  • " tanya Ayu tegas.

    Ayu asked firmly.

  • Sari tampak kaget, namun kemudian mendesah dalam.

    Sari looked shocked, but then sighed deeply.

  • "Ayu, aku sebenarnya ditekan oleh pemilik kafe saingan.

    "Ayu, I was actually pressured by the owner of the rival café.

  • Tapi, aku tidak pernah benar-benar berniat melakukan ini," ujarnya dengan suara bergetar.

    But I never truly intended to do this," she said with a trembling voice.

  • Ayu terdiam, menimbang kata-kata Sari.

    Ayu was silent, weighing Sari's words.

  • Dia melihat rasa bersalah di mata Sari.

    She saw the guilt in Sari's eyes.

  • Akhirnya, Ayu memutuskan memberi Sari kesempatan kedua.

    Finally, Ayu decided to give Sari a second chance.

  • "Aku percaya kamu punya potensi, Sari.

    "I believe you have potential, Sari.

  • Tapi, ini tidak boleh terulang lagi.

    But this must never happen again."

  • "Dari kejadian itu, Ayu belajar pentingnya komunikasi.

    From that event, Ayu learned the importance of communication.

  • Dia mulai lebih terbuka dengan stafnya, membangun kepercayaan dan kolaborasi yang lebih kuat.

    She began to be more open with her staff, building stronger trust and collaboration.

  • Dalam hangatnya aroma kopi yang senantiasa memenuhi ruangan, kedai itu kembali berdetak, lebih hidup dari sebelumnya.

    In the warmth of the coffee aroma that always filled the room, the shop came back to life, more vibrant than before.

  • Kehidupan baru bagi mereka, di bawah naungan langit Yogyakarta yang selalu cerah.

    A new life for them, under the ever-clear sky of Yogyakarta.