
Finding Wisdom and Dreams at Borobudur: Adi's Awakening
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Finding Wisdom and Dreams at Borobudur: Adi's Awakening
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Di pagi yang cerah di musim semi, Adi berjalan pelan-pelan menuju Candi Borobudur.
On a bright spring morning, Adi walked slowly towards Candi Borobudur.
Cahaya matahari lembut menyinari stupa-stupa megah yang berdiri kokoh di hadapannya.
The gentle sunlight illuminated the majestic stupas standing firmly before him.
Adi menghela napas panjang, mencoba mengosongkan pikirannya yang penuh dengan kebingungan tentang masa depannya.
Adi took a deep breath, trying to clear his mind filled with confusion about his future.
"Ini adalah tempat yang tepat untuk mencari jawaban," pikir Adi.
"This is the right place to seek answers," Adi thought.
Ia merasa jauh dari hiruk-pikuk rutinitas sehari-hari.
He felt far from the hustle and bustle of daily routine.
Di hadapannya, ukiran-ukiran relief di dinding candi bercerita tentang kehidupan, karma, dan pencerahan.
In front of him, the relief carvings on the temple walls told stories of life, karma, and enlightenment.
Adi berhenti di salah satu relief yang menggambarkan perjalanan seorang pangeran menjadi Buddha.
Adi stopped at one relief depicting the journey of a prince becoming Buddha.
Ia terdiam, terpesona oleh detailnya.
He was silent, captivated by its details.
"Sering datang ke sini?
"Do you come here often?"
" tanya seorang pria ramah yang tiba-tiba mendekatinya.
asked a friendly man who suddenly approached him.
Ia adalah Raja, seorang pemandu lokal yang sering membawa wisatawan melihat keindahan candi.
He was Raja, a local guide who often took tourists to see the beauty of the temple.
"Baru kali ini," jawab Adi singkat sambil tersenyum.
"This is my first time," Adi replied briefly, smiling.
"Saya datang mencari sedikit kedamaian dan mungkin pencerahan.
"I came seeking a bit of peace and perhaps enlightenment."
"Raja mengangguk penuh pengertian.
Raja nodded understandingly.
"Kisah-kisah di sini memang memikat.
"The stories here are indeed captivating.
Mereka mengingatkan kita akan perjalanan hidup yang penuh perubahan.
They remind us of life's journey full of changes."
"Adi mengangguk.
Adi nodded.
"Belakangan ini, saya merasa bingung dengan hidup saya.
"Lately, I've been confused with my life.
Semua orang sepertinya memberi nasihat berbeda, dan saya tidak tahu mana yang harus saya ikuti.
Everyone seems to give different advice, and I don't know which to follow."
"Raja tersenyum dan berkata, "Saya pernah mendengar cerita menarik yang mungkin bisa membantu.
Raja smiled and said, "I've heard an interesting story that might help.
Konon, dulu di sini ada seorang pemuda yang merasa tersesat.
Once, they say, there was a young person here who felt lost.
Ia duduk meditasi di sudut candi ini selama berhari-hari.
He sat meditating in the corner of this temple for days.
Hingga akhirnya, ia sadar bahwa jawabannya ada di dalam dirinya sendiri, bukan di luar.
Eventually, he realized that the answer was within himself, not outside."
"Mendengar cerita itu, Adi terdiam.
Hearing that story, Adi was silent.
Kata-kata Raja menyentuh hatinya.
Raja's words touched his heart.
Ia menyadari bahwa selama ini ia lebih sering mendengarkan suara orang lain dibandingkan suara hatinya sendiri.
He realized that all this time he had been listening more to others' voices rather than his own heart.
Hari mulai beralih ke siang, dan Adi melanjutkan perjalanannya mengelilingi candi.
The day transitioned into noon, and Adi continued his journey around the temple.
Dalam hatinya, ia mulai menciptakan gambaran baru tentang masa depannya dengan seni—sebuah hasrat yang selama ini terkubur oleh tuntutan pekerjaan yang ia anggap lebih praktis.
In his heart, he began to create a new vision of his future with art—a passion that had been buried under the demands of a job he considered more practical.
"Saya akan berani mengejar apa yang saya cintai," gumamnya pelan dengan penuh keyakinan.
"I will dare to pursue what I love," he murmured softly with full confidence.
Dengan perasaan lega dan visi baru, Adi meninggalkan Candi Borobudur.
With a sense of relief and a new vision, Adi left Candi Borobudur.
Ia berterima kasih pada Raja untuk hikmah yang ia berikan dan berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi lebih berani dalam memilih jalan hidup.
He thanked Raja for the wisdom he had imparted and promised himself to be braver in choosing his life path.
Langkah kakinya semakin mantap, seperti ingin segera menghidupkan kembali impiannya dalam dunia seni.
His steps became firmer, as if eager to revive his dreams in the world of art.
Borobudur menjadi saksi kebangkitan baru bagi Adi, yang kini berjalan pulang dengan rasa damai di hati dan pikiran yang penuh dengan kreativitas.
Borobudur became a witness to a new awakening for Adi, who now walked home with peace in his heart and a mind full of creativity.