
Discovering Borobudur: Balancing History and Scenery
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Discovering Borobudur: Balancing History and Scenery
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Borobudur Temple berdiri megah di depan Rizky, Ayu, dan Budi.
The Candi Borobudur stood majestically in front of Rizky, Ayu, and Budi.
Matahari musim kemarau bersinar cerah, menyinari relief batu yang tua dan penuh cerita.
The dry season sun shone brightly, illuminating the ancient stone reliefs full of stories.
Rizky, dengan kacamata hitamnya, berharap bisa menikmati pemandangan tanpa terburu-buru.
Rizky, with his sunglasses, hoped to enjoy the view without rushing.
Namun, Ayu, dengan semangat yang menggebu, siap menyerap setiap informasi dari pemandu tur yang terlalu bersemangat.
However, Ayu, with bubbling enthusiasm, was ready to absorb every piece of information from the overly enthusiastic tour guide.
Dan Budi, seperti biasa, siap membuat suasana menjadi lebih ceria dengan keisengannya.
And Budi, as usual, was ready to lighten the mood with his mischief.
Kelompok tur berjalan perlahan menaiki anak tangga batu yang sudah berusia ratusan tahun.
The tour group slowly climbed the stone steps that were hundreds of years old.
Pemandu mulai bercerita tentang sejarah Borobudur, berasal dari abad ke-9, dibangun pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
The guide began to tell the history of Borobudur, originating from the 9th century, built during the reign of the Wangsa Syailendra.
Kata-katanya mengalir tanpa henti, membuat Rizky sedikit menghela napas, tetapi Ayu terlihat antusias.
His words flowed endlessly, causing Rizky to sigh a little, but Ayu looked enthusiastic.
"Dan di sini, pada relief ini, kita bisa melihat kisah Jataka!
"And here, on this relief, we can see the story of Jataka!"
", suara pemandu bersemangat.
the guide's voice was excited.
Ayu mendekat dengan senyum lebar di wajahnya.
Ayu approached with a wide smile on her face.
Rizky mendengarkan sambil sesekali melihat ke sekitarnya.
Rizky listened while occasionally looking around.
Pemandangan hijau terlihat indah dari ketinggian.
The green view looked beautiful from the height.
"Apakah semua ini harus sepanjang ini?
"Does all this have to be this long?"
" Rizky bergumam pelan.
Rizky muttered softly.
Di sisi lain, Budi sudah mulai mengincar cara untuk membuat situasi lebih 'hidup'.
On the other hand, Budi had already started looking for ways to make the situation more 'lively.'
"Rizky, coba tanya sesuatu yang sulit!
"Hey Rizky, try asking something difficult!"
" bisik Budi sambil menyenggol lengannya.
whispered Budi while nudging his arm.
Rizky pun, dengan niat setengah serius, bertanya, "Apa peran yang lebih detail dari para arca di sini?
Rizky, half-seriously, asked, "What are the more detailed roles of the statues here?"
"Pemandu tur tampak senang, dan langsung menyambung dengan penjelasan panjang lebar tentang simbolisme arca-arca tersebut.
The tour guide looked pleased and immediately launched into a long explanation about the symbolism of the statues.
Ayu mendengarkan dengan tekun, sementara Rizky tersenyum lelah.
Ayu listened intently, while Rizky smiled wearily.
"Bagus sekali, Rizky," ucap Ayu dengan nada kagum.
"Well done, Rizky," said Ayu in an admiring tone.
Namun, di tengah cerita panjang tersebut, Rizky melihat sebuah lorong kecil yang tampak sepi dari kerumunan.
However, in the midst of the lengthy story, Rizky spotted a small corridor that seemed quiet from the crowd.
Dengan cepat dia berbisik kepada Budi, lalu berkata kepada Ayu, "Sebentar ya, aku mau melihat-lihat di sana.
Quickly he whispered to Budi, then said to Ayu, "Just a moment, I want to take a look over there."
"Menjauh dari kelompok, Rizky dan Budi menemukan sudut tersembunyi dari candi.
Moving away from the group, Rizky and Budi found a hidden corner of the temple.
Di sana, pemandangan yang menakjubkan menyambut mereka.
There, an amazing view greeted them.
Perbukitan hijau, hamparan sawah, dan aliran sungai bersinar diterpa cahaya matahari.
Green hills, stretches of rice fields, and a river sparkled in the sunlight.
"Wow, ini keren sekali," Budi terkagum.
"Wow, this is really cool," Budi marveled.
Rizky mengangguk.
Rizky nodded.
Dia merasa lega sekaligus terkesan dengan keindahan tempat tersebut.
He felt relieved and impressed by the beauty of the place.
Saat itu, ia menyadari bahwa meskipun kadang terlalu banyak informasi bisa menjemukan, tetapi sedikit pengetahuan tetap membawa rasa kagum yang baru.
At that moment, he realized that although too much information can be tiresome, a little knowledge still brings a new sense of wonder.
Setelah beberapa waktu, Rizky dan Budi kembali bergabung dengan Ayu.
After some time, Rizky and Budi rejoined Ayu.
Kini, Rizky lebih siap mendengarkan cerita sejarah dari pemandu.
Now, Rizky was more ready to listen to the historical tales from the guide.
Kini dia tahu, menikmati perjalanan bukan hanya tentang pemandangan, tetapi juga tentang memahami tempat tersebut lebih dalam.
Now he knew that enjoying a trip was not just about the sights, but also about understanding the place more deeply.
Dengan hati yang lebih tenang, Rizky merangkul perjalanan ini.
With a calmer heart, Rizky embraced the journey.
Akhirnya, dia bisa merasakan keseimbangan antara menikmati pemandangan dan menghargai sejarah, menemukan kedamaian di tengah perjalanannya di Borobudur.
In the end, he found the balance between enjoying the scenery and appreciating the history, finding peace in his journey at Borobudur.