
Crafting Connections: A School Project Sparks Cultural Pride
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Crafting Connections: A School Project Sparks Cultural Pride
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Pasar Tanah Abang di Jakarta begitu ramai.
The Pasar Tanah Abang in Jakarta is very crowded.
Orang-orang berlalu lalang dengan berbagai macam barang yang dijual.
People are passing by with various items being sold.
Aroma sate dan bakso tercium dari berbagai arah.
The aroma of sate and bakso wafts from different directions.
Rani dan Wayan berada di tengah hiruk-pikuk itu, membawa peta dan catatan yang kusut.
Rani and Wayan are in the midst of the hustle and bustle, carrying a crumpled map and notes.
Mereka sedang mengerjakan proyek sekolah tentang warisan budaya.
They are working on a school project about cultural heritage.
Rani sangat bersemangat.
Rani is very enthusiastic.
Dia ingin proyek ini sempurna.
She wants the project to be perfect.
"Kita harus menampilkan informasi lengkap," katanya pada Wayan.
"We need to present complete information," she says to Wayan.
"Menggunakan poster dan grafik detail.
"Using posters and detailed graphics."
"Wayan menggeleng.
Wayan shakes his head.
"Poster itu bagus, tapi kita harus buat lebih hidup.
"Posters are good, but we need to make it livelier.
Kita tunjukkan langsung kepada orang-orang.
We should show it directly to people."
""Dengan cara bagaimana?
"In what way?"
" tanya Rani, penasaran.
Rani asks, curious.
"Dengarkan," kata Wayan, menunjuk ke salah satu stan kerajinan.
"Listen," says Wayan, pointing to one of the craft stalls.
"Kita bisa berbicara dengan pengrajin.
"We can talk to the artisans.
Rekam kisah mereka.
Record their stories.
Ceritakan kembali saat presentasi.
Retell them during the presentation.
Itu lebih menarik.
That's more interesting."
"Rani diam sejenak, berpikir.
Rani pauses for a moment, thinking.
Sementara itu, di belakangnya, seorang penjual membungkus kerajinan batik dengan tangan cekatan.
Meanwhile, behind her, a vendor deftly wraps a batik craft.
Wayan mengedipkan mata pada Rani.
Wayan winks at Rani.
"Ayo coba saja.
"Let's just try it."
"Hari Sumpah Pemuda semakin dekat.
Hari Sumpah Pemuda is approaching.
Pasar penuh dengan semangat dan warna.
The market is full of spirit and color.
Rani dan Wayan berdiri di sudut, menata meja untuk presentasi.
Rani and Wayan stand in a corner, setting up a table for their presentation.
Rani menata poster dan meletakkan laptop berisi catatan penelitian.
Rani arranges the posters and sets up a laptop with their research notes.
Saat penilaian dimulai, kelompok lainnya menampilkan grafik dan data, satu demi satu.
As the judging begins, other groups present graphics and data, one after the other.
Rani tiba-tiba merasa gugup.
Suddenly, Rani feels nervous.
Kemudian giliran mereka.
Then it's their turn.
Wayan mulai dengan senyuman lebar, menceritakan kisah para pengrajin yang mereka temui.
Wayan starts with a wide smile, telling the stories of the artisans they met.
Cuplikan video wawancara diputar.
Clips of the interview videos are played.
Suara penjual yang menjelaskan proses membuat batik terdengar jelas.
The vendor's voice explaining the process of making batik is clearly heard.
Rani mengikuti dengan percaya diri, melibatkan penonton untuk bertanya langsung kepada orang-orang di video.
Rani follows confidently, engaging the audience to ask questions directly to the people in the videos.
Para juri tampak terkesan.
The judges seem impressed.
Sambutan hangat dari para penonton juga terasa.
A warm response from the audience is also felt.
Rani menoleh pada Wayan, tersenyum.
Rani turns to Wayan, smiling.
"Kamu benar.
"You were right.
Ini jauh lebih baik.
This is much better."
"Setelah presentasi selesai, Rani merasa bangga sekaligus lega.
After the presentation is over, Rani feels both proud and relieved.
Dia belajar sesuatu yang penting.
She learned something important.
Kerja sama dengan Wayan membawanya pada hasil yang lebih baik dari yang dia bayangkan.
Collaborating with Wayan led to a better result than she had imagined.
Presentasi mereka menjadi salah satu yang paling diingat pada hari itu.
Their presentation became one of the most memorable of the day.
Rani dan Wayan pulang dengan kepuasan yang baru.
Rani and Wayan go home with a newfound satisfaction.
Angin kering musim semi berhembus lembut, menandai kemenangan kecil mereka di tengah hiruk-pikuk budaya besar Jakarta.
The dry spring breeze blows gently, marking their small victory amidst the great cultural hustle of Jakarta.