FluentFiction - Indonesian

From Shy Roots to Blooming Confidence: Aditya's Garden Tale

FluentFiction - Indonesian

18m 43sNovember 23, 2025
Checking access...

Loading audio...

From Shy Roots to Blooming Confidence: Aditya's Garden Tale

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Di bawah langit biru cerah di Kebun Raya Bogor, sebuah kelompok anak sekolah bersemangat memulai perjalanan edukatif mereka.

    Under the clear blue sky at Kebun Raya Bogor, a group of schoolchildren eagerly began their educational journey.

  • Hari itu adalah pertengahan musim semi menuju musim panas, waktu yang tepat untuk belajar di luar ruangan.

    It was mid-spring heading into summer, the perfect time for outdoor learning.

  • Di antara mereka, Aditya, seorang siswa yang pemalu namun penuh rasa ingin tahu, berjalan menyusuri jalan setapak sambil mengamati tanaman di sekitarnya.

    Among them, Aditya, a shy but curious student, walked along the path while observing the plants around him.

  • Aditya bukan anak yang mudah menonjol.

    Aditya was not a child who easily stood out.

  • Namun, di dalam hatinya ada keinginan besar untuk mengesankan Rina, teman sekelasnya yang manis dan penuh semangat.

    However, in his heart, there was a great desire to impress Rina, his sweet and spirited classmate.

  • Rina pandai bergaul dan tampaknya selalu tahu hal yang tepat untuk dikatakan.

    Rina was sociable and always seemed to know the right thing to say.

  • Aditya berharap bisa menunjukkan kepada Rina bahwa dia juga memiliki sesuatu yang istimewa.

    Aditya hoped to show Rina that he also had something special.

  • Di dekatnya, Arman, teman sekelas lain, bergabung dengan mereka.

    Nearby, Arman, another classmate, joined them.

  • Arman bercanda dan membuat semua orang merasa lebih nyaman.

    Arman joked around, making everyone feel more at ease.

  • Namun demikian, perhatian Aditya kembali pada tanaman-tanaman yang menakjubkan di sepanjang jalur mereka.

    Nonetheless, Aditya's attention returned to the remarkable plants along their path.

  • "Aditya, keren banget ya tempatnya.

    "Aditya, this place is so cool.

  • Apa kamu tahu tanaman apa itu?

    Do you know what that plant is?"

  • " tanya Rina, menunjuk sebuah bunga yang mekar dengan warna merah menyala.

    asked Rina, pointing to a brightly blooming red flower.

  • Aditya menelan ludah.

    Aditya swallowed hard.

  • Inilah kesempatan yang dia tunggu.

    This was the opportunity he had been waiting for.

  • "Itu Rafflesia arnoldii.

    "That's Rafflesia arnoldii.

  • Meskipun tampak indah, baunya kurang menyenangkan.

    Even though it looks beautiful, its smell is unpleasant.

  • Itu cara bunga ini menarik penyerbuk," jelas Aditya, meskipun suaranya sedikit bergetar.

    It's the way this flower attracts pollinators," explained Aditya, although his voice trembled slightly.

  • Rina tersenyum.

    Rina smiled.

  • "Wah, kamu benar-benar tahu banyak tentang tanaman!

    "Wow, you really know a lot about plants!"

  • "Kata-kata Rina memompa semangat dalam diri Aditya.

    Rina's words pumped enthusiasm into Aditya.

  • Ketika guru meminta sukarelawan untuk memimpin tur kecil, Aditya mengangkat tangan meskipun rasa gugup merasuki jiwanya.

    When the teacher asked for volunteers to lead a small tour, Aditya raised his hand even though nervousness permeated his soul.

  • Dia mulai menjelaskan dengan penuh energi, menggiring kelompoknya melewati petak pepohonan tropis dan beragam flora yang unik.

    He began explaining energetically, guiding his group through plots of tropical trees and a variety of unique flora.

  • Tiba di depan pohon palem yang tinggi, Aditya merasa sedikit kehilangan kata-kata.

    Arriving in front of a tall palm tree, Aditya felt a little lost for words.

  • Dia tidak ingin mengecewakan Rina dan teman-temannya yang menunggu.

    He didn't want to disappoint Rina and his friends who were waiting.

  • Namun, saat ia berusaha memulai kalimatnya, lidahnya tersandung dan dia berhenti bicara.

    However, as he tried to start his sentence, his tongue stumbled, and he stopped talking.

  • Melihat Aditya terdiam, Rina melangkah maju dan memberi dukungan, "Kami percaya padamu, lanjutkan saja.

    Seeing Aditya fall silent, Rina stepped forward and offered support, "We believe in you, just continue."

  • "Komentar lembut Rina memberi Aditya dorongan yang dibutuhkannya.

    Rina's gentle encouragement gave Aditya the boost he needed.

  • Dengan senyum yang mulai muncul, dia melanjutkan penjelasannya dengan percaya diri.

    With a smile beginning to emerge, he continued his explanation with confidence.

  • Saat dia menyelesaikan pembicaraannya di depan taman bunga yang penuh warna, kebun itu tampak seolah-olah memancarkan semangat yang sama dengannya.

    As he finished his talk in front of a colorful flower garden, the garden seemed to reflect the same spirit as he did.

  • Teman-temannya bertepuk tangan, mengisi udara dengan suara penghargaan.

    His friends clapped, filling the air with sounds of appreciation.

  • "Hebat, Aditya!

    "Great job, Aditya!

  • Kamu benar-benar memimpin tur ini dengan baik," puji Rina dengan mata berbinar.

    You really led this tour well," praised Rina with sparkling eyes.

  • Aditya merasa dadanya mengembang dengan kepercayaan diri baru.

    Aditya felt his chest swell with new confidence.

  • Dia telah berhasil melewati keraguannya sendiri, dan sejak saat itu dia tahu bahwa berbagi pengetahuannya tidaklah menakutkan.

    He had managed to overcome his own doubts, and from that moment on, he knew that sharing his knowledge was not frightening.

  • Kebun Raya Bogor telah menjadi saksi perubahan penting dalam hidup Aditya, dan hari itu menjadi kenangan berharga bagi mereka semua.

    Kebun Raya Bogor had witnessed an important change in Aditya's life, and the day became a treasured memory for all of them.